Aku, Hujan

Aku adalah awan — gumpalan halus yang tampak ringan, tapi menyimpan beban dunia.

Di dalam tubuhku, partikel-partikel hydrometeor lahir; tetesan air dan kristal es yang menari dalam diam.

Mereka berkumpul, menempel satu sama lain, menguatkan aku, sekaligus membuatku rapuh.


Semakin berat aku memikul mereka, semakin aku tahu: aku harus melepaskan.

Maka, satu per satu, aku menjatuhkan mereka ke bumi, menjadi hujan.

Bukan sekadar air — tapi kehidupan, kenangan, rindu yang kembali.


Aku adalah awan yang tidak abadi.

Aku adalah hujan yang tak pernah benar-benar pergi.

0 comments:

Posting Komentar